Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Hal Apa yang Tidak Di Ajarkan Sekolah Kepada Kita? Ini dia...

 “Kamu harus sekolah yang tinggi biar masa depan mu enak.” 

Ini pernyataan yang sangat sering kita dengar. Entah dikatakan beberapa individu di lingkungan masyarkat maupun kedua orang tua kita.

Bisa dipastikan kamu sering mendengar kalimat di atas. 


Hal Apa yang Tidak Di Ajarkan Sekolah Kepada Kita


Atau hingga saat ini kamu sendiri yang sering menggunakannya untuk mengajar adik, atau anakmu?

Mengenyam pendidikan hingga strata tinggi memang tak salah. 

Perlu kamu ingat, saat ini lingkungan kerja masih banyak yang mendahulukan ijazah tinggi biar bisa join. 

Cukup jarang yang menilai skill individu. Masih banyak yang beranggapan bila pendidikan tinggi sudah menjamin kemampuan luar biasa.

Padahal kenyataannya tidak semua demikian. 

Banyak kalangan dengan gelar tinggi namun tidak bisa melakukan pekerjaan dengan baik. 

Justru kalangan dengan keterbatasan pendidikan biasanya memiliki kemampuan yang sesuai dengan lingkup kerja.


Disclaimer

“Hal ini bukan berarti melarang kamu untuk mengenyam pendidikan hingga tinggi. Hanya saja perlu juga mendalami beberapa aspek yang jarang diajarkan lingkup pendidikan tersebut.” 


Lantas aspek seperti apa yang jarang di ajarkan di lingkungan pendidikan?

Karena itulah konten ini dibuat. 

Tujuannya agar kita bisa memahami beberapa aspek yang sulit didapatkan ketika berada di lingkungan pendidikan. 

Simak dengan baik setiap penjelasan yang ada pada konten ini. 

Biar nanti bisa dipahami maupun diterapkan bahkan jadi acuan untuk menjalani kehidupan setiap saat.

Mari kita mulai.


Hal Apa yang tidak di Ajarkan Sekolah Kepada Kita

1. Bagaimana untuk berpikir

Cukup jarang lingkup sekolah mengajarkan kita untuk berpikir. 

Ya, memang betul beberapa tenaga pengajar meminta kita untuk berpikir. Itu pun berpikir untuk menyelesaikan tugas yang sedang diberikan.

Kita dituntut bagaimana bisa menjawab setiap pertanyaan. 

Dengan tujuan biar bisa memenuhi nilai untuk akhir pendidikan. 

Contohnya biar bisa memberi nilai pada rapor atau ijazah.

Namun pernahkah lingkup sekolah mengajar kita berpikir untuk masa depan? 

Atau berpikir untuk mencari pekerjaan, berpikir mengatasi masalah di lingkup kerja? Dan lainnya yang berkaitan dengan kehidupan di masa depan.

Jawabannya, tidak semua tenaga pengajar mengajarkan hal demikian. Sekalipun ada, mungkin itu hanya beberapa persen saja.

Sekali lagi, pengungkapan hal ini bukan bertujuan menyalahkan dunia pendidikan. Maupun menyalahkan tenaga pengajar. 

Maupun melarang kamu untuk menempuh pendidikan hingga tinggi.

Namun memberi kamu pandangan, bila tak semua hal bisa didapatkan di lingkungan pendidikan. 

Dengan pemahaman yang baru kamu dapatkan. Semoga kamu tidak kaget ternyata berpikir merupakan hal yang tak sepenuhnya dan diajarkan saat menempuh pendidikan.

Bila kamu sudah paham, mulai saat ini carilah pelajaran bagaimana berpikir untuk beberapa aspek di lingkungan mu saat ini. 

Bisa dipelajari dari pergaulan maupun lingkungan keluarga.

2. Bagaimana untuk bernegosiasi yang baik

Hal apa yang tidak di ajarkan sekolah kepada kita lainnya yakni bagaimana bernegosiasi. 

Anggap aja saat ini kamu masuk sekolah dengan jurusan akuntansi, atau bisnis. 

Bisa ditebak, yang sering di ajarkan hanya menghitung keuntungan, kerugian. Biasa sering dikenal dengan hitungan debet kredit.

Namun apakah pernah di ajarkan untuk melakukan negosiasi. Jawabannya pasti sangat jarang.

Ketika kamu tidak mendapat pelajaran terkait negosiasi. Sebaiknya kamu tidak marah. 

Hal ini nantinya bisa kamu dapatkan ketika sudah masuk dunia kerja. Maupun bisa didapat dari lingkup keluarga.

Apakah kemampuan bernegosiasi sangat penting? Apakah harus segera dipelajari? Jawabannya ya sangat penting.

Kemampuan bernegosiasi ini sangat diperlukan. Tentu berguna ketika kamu ingin memulai bisnis, maupun mencari konsumen baru pada suatu usaha. 

Pada dasarnya banyak sekali keuntungan yang bisa didapat ketika kamu menguasai kemampuan bernegosiasi. 

3. Bagaimana caranya menghadapi kegagalan

Bisa dipastikan bila lingkungan sekolah begitu banyak mengajarkan teori bisnis. Baik terkait menghitung keuntungan, kerugian, maupun modal. 

Bahkan begitu banyak tips maupun trik agar bisa menggapai keberhasilan. Intinya selalu diajarkan untuk memperoleh hasil positif.

Perhatikan, dan coba ingat kembali. Apakah pernah kamu diajarkan bagaimana menghadapi kegagalan. Baik kegagalan membangun bisnis maupun di bidang berbeda.

Sikap yang mampu menerima kegagalan sebenarnya paling banyak didapat di lingkup masyarakat. Bahkan sering didapat dari pengalaman hidup sehari-hari.

Kemampuan penerimaan kegagalan bisa juga didapat karena membaca beberapa buku. 

Atau sering juga mendengar penjelasan beberapa motivator. Tentunya hal demikian sulit dijumpai di lingkungan sekolah.

Sekali lagi, bukan bermaksud melarang kamu menempuh pendidikan. Bahkan hingga ke jenjang yang tinggi. 

Apa pun yang didapat di dunia pendidikan sebaiknya agar bisa di kolaborasi dengan pengalaman sehari-hari.

Hal yang perlu ditekankan yakni, sesungguhnya tak semua kegagalan memberi dampak negatif. 

Sebenarnya masih ada pelajaran yang bisa di ambil dari kegagalan. 

Salah satunya membantu kita membentuk karakter yang tangguh. Maupun membantu kita untuk berpikir kreatif, inovatif.

4. Bagaimana mengatur uang kita dengan baik

Terkait apa yang tidak di ajarkan sekolah kepada kita secara menyeluruh yakni berkaitan dengan mengatur keuangan. 

Mungkin tenaga pengajar hanya menyampaikan biar tidak boros menggunakan uang.

Kadang juga tenaga pengajar menyampaikan untuk menumbuhkan minat menabung. Maupun mengajarkan menggunakan uang untuk hal yang positif.

Mengatur keuangan dengan pola menabung memang tindakan baik. Tetapi apakah dengan hanya menabung bisa memberi penambahan keaungan? Jelas tidak.

Makanya saat ini ada yang dinamakan dengan investasi. Misalnya berupa menanam saham, tabungan jenis reksa dana dan jenis lainnya.

Jenis seperti ini tentunya sangat sulit di dapat saat berada di lingkup sekolah. Kecuali mengikuti pendidikan khusus terkait pengembangan keuangan.

Sekalipun mengatur uang tidak menyeluruh diajarkan saat berada di sekolah. Sebaiknya tak menyalahkan pola didik yang diberikan. 

Justru harus berterima kasih karena mengajarkan kita beberapa pola dasar terkait keuangan.

Bila memang ingin memahami terkait mengatur uang. Ada baiknya di kombinasi dengan pengalaman di kehidupan sehari-hari. 

Maupun di kombinasi dengan beberapa pendapat dalam sebuah buku maupun pendapat seorang yang bisa dipercaya dan berpengalaman.

5. Bagaimana menemukan passion diri

Lingkungan sekolah terkadang hanya fokus untuk menanamkan karakter pada peserta didik. 

Tetapi cukup jarang yang mengajarkan untuk menemukan passion setiap peserta didik.

Memang pada dasarnya passion sulit untuk di ajarkan. Hal ini terkadang cukup erat kaitannya dengan hobi setiap individu. 

Anggap saja pada saat menempuh pendidikan dengan jurusan komputer. Setelah selesai menempuh pendidikan. 

Belum tentu siswa itu sukses sebagai ahli komputer. Ya, tidak menutup kemungkinan bila sukses sebagai seniman lukis. 

Mengapa bisa demikian?

Kamu pasti pernah merasakan. Hal yang digemari ialah hal yang paling asyik ketika dijalani. 

Kadang untuk menjalani sebuah hobi sampai lupa dengan waktu. Maka dari itu tak heran bila passion diri tumbuh dari sebuah hobi.

Maka dari itulah mengapa sekolah cukup sulit menemukan passion setiap siswanya saat berada menempuh pendidikan. Karena passion erat kaitannya dengan sebuah hobi.

6. Bagaimana cara berkomunikasi yang baik

Kamu pasti ingat, terkait pelajaran pendidikan kewarganegaraan saat di sekolah. Pelajaran itu mengajarkan kita terkait tata kerama. 

Baik tata kerama berbicara dengan orang yang lebih tua, lebih muda, hingga tata kerama berbicara agar tidak melanggar aturan. 

Baik aturan yang ada dalam UU hingga aturan adat di sekitar.

Hidup di lingkungan masyarakat, tentu bukan hanya cara berkomunikasi itu saja yang diperlukan. 

Masih ada cara berkomunikasi lainnya yang perlu dipahami. 

Misalnya berkomunikasi dengan klien, apalagi kamu sedang mengembangkan sebuah bisnis. Tentu ini jarang dijumpai saat di sekolah.

Berkomunikasi dengan konsumen, biasanya berkaitan dengan meyakinkan calon klien. 

Apalagi tujuannya agar mereka bisa menjadi konsumen baru. Maupun membeli produk yang sedang kamu jual.

Masih banyak cara berkomunikasi berbeda perlu dipahami bahkan tak pernah di dapat di lingkup sekolah. 

Mulai sekarang pelajari beberapa jenis komunikasi agar bisa kamu terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

7. Bagaimana caranya agar berguna untuk sekitar

Hal lainnya yang tidak diajarkan sekolah kepada kita yakni bagaimana bisa berguna untuk lingkungan sekitar.

Hidup yang berguna untuk lingkungan sekitar tidak hanya berkaitan dengan pendidikan tinggi. 

Berguna bagi lingkungan sekitar bisa dari hal berbeda. Misalnya terkait bergaul atau bersosialisasi. 

Ini tentunya berkaitan juga dengan cara berkomunikasi. Sudah dibahas pada poin sebelumnya.


Penutup

Nah, itulah beberapa hal atau apa yang tidak di ajarkan sekolah kepada kita. Semoga dari penjelasan ini nantinya kamu bisa mempelajari hal baru.

Diharapkan juga dari penjelasan ini bisa membentuk karakter yang berbeda dari sebelumnya. Terlebih karakter yang siap untuk bermasyarakat.

Akhir kata, semoga penjelasan pada konten ini bisa bermanfaat.

Selamat mempelajari ilmu baru.

Salam Kuasai SEO

Post a Comment for "Hal Apa yang Tidak Di Ajarkan Sekolah Kepada Kita? Ini dia..."